Pages

Search This Blog

Sunday, August 30, 2015

Membuat Subdomain


       Selain domain utama semisal smk.ypekroya.sch.id, masih bisa kita tambahkan lagi Sub-Domain dari domain utama tersebut. Sehingga kita lebih menghemat Ip Address dan juga domain.
       Contoh subdomain adalah, mail.yahoo.com dan mail.google.com. Kata mail pada domain tersebutlah yang dinamakan “sub” domain.
      Jika pada saat mengkonfigurasi dns mengikuti apa yang saya konfigurasikan sama dengan buku ini maka anda menemukan beberapa sub-domain yaitu ftp.smk.ypekroya.sch.id , mail.smk.ypekroya.sch.id, drupal.smk.ypekroya.sch.id. inilah sub domain yang anda buat akan tetapi jika anda membuka sub-domain.

Berikut adalah mengintegrasikan IP Adrees menjadi subdomain, yaitu
1. Masuk ke direktory bind
    # cd /etc/bind/
2. Konfigurasi name lokalnya
    # nano named.conf.local
Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini dan sesuikan
3. Kita copy filenya dengan perintah
    # cp db.local db.smk
    # cp db.127 db.192
4. Konfigurasi database smknya
    # nano db.smk
Muncul tampilan seperti dibawah ini dan sesuaikan dengan benar
Simpan dan keluar
5. Konfigurasi database 192-nya juga
    # nano db.192
Sesuaikan dengan benar
6. Masukan perintah ini, yang nantinya untuk mengkonfigurasi 
    # cd /etc/apache2/sites-available/
 Kita ls
Akan muncul seperti dibawah ini
7. Kemudian kita copy
    # cp 000-default.conf drupal.conf
8. Konfigurasi drupalnya 
    # nano drupal.conf
Sesuaikan dengan tampilan seperti dibawah ini
    Setelah di konfigurasi, masukanperintah ini
    # a2ensite drupal.conf
 
9. Konfigurasi resolv-nya
    # nano /etc/resolv.conf
 
 Muncul tampilan seperti ini 
10. Masukan perintah ini untuk memeriksa subdomain yang tadi di konfigurasi
      # nslookup drupal.smk.ypekroya.sch.id
     Dan masukan perintah ini juga
     # nslookup smk.ypekroya.sch.id
 
11. Masukan perintah ini
      # /etc/init.d/apache force-reload
     Restart bind9-nya
     # service bind9 restart
     Restart apache2-nya juga
     # service apache2 restart
Jangan lupa kita cek lagi di web browser

Saturday, August 29, 2015

Konfigurasi DSL (PPPoE)

Konfigurasi DSL (PPPoE)

Tadi saya sudah setting PPPoE DSL bersama anak kendal, muhammadiyah klaten, anak ngawen, kediri.

Dan kali ini saya akan berbagi kepada anda bagaimana cara mensetting DSL di server dengan menggunakan mikrotik.
- Pertamamasuk mikrotik lalu masuk ke menu interface untuk menamai interface yang akan digunakan sebagai DSL.



- Selanjutnya pindah ke meni IP lalu pilih yang Addresses. Kliklah tanda (+) untuk menambahkan IP Addressnya


- Masih dimenu IP, sekarang pindah ke submenu Pool klik tanda (+) untuk membuat pool baru.
Isikan nama dan IP Address sesuai dengan jumlah usernya. Misalkan saya akan menggunakan user dengan jumlah 10 maka IP yang harus ditulis adalah 192.168.10.10-192.168.10.20


- Kemudian kita buat profile dengan cara klik menu PPP lalu klik tab Profile. Isikan nama, Local Address ( masukkan IP Address  dari IP yang tadi anda tabahkan ) lalu pada remote masukkan pool yang tadi anda buat.


- Pindah ke tab PPPoE Server berilah centang pada One Session Per Host dan pada Autehentication beri tanda centang pada chap dan pap.


- Buat user pada tab secrets, masukkan name sebagai usernamenya dan password. Pada service pilih yang pppoe. Dan pilih profile yang tadi anda buat.


- Untuk mengecek dengan beberapa user/pemakai silahkan kabel dari ether yang baru saja anda setting sebagai DSL dipindahkan dengan mikrotik ke Swith/HUB. Lalu tancapkan beberapa kabel untuk anda sabungkan ke user anda.

- Jika sudah tertancap. Setting network connection dengan cara klik add lalu pada typenya silahkan pilih DSL. Setelah itu klik ceate lalu anda dienta emasukkan username dan password. Isikan dengan user yang telah anda buat pada secrets tadi.


- Klik tab ethernet lalu klik arah bawah pada Alamat MAC Address. Setelah itu simpan dan keluar.


- Konekkan dengan DSL yang barusaja anda buat. Lalu cek di browser.




Sumber "vreseliana"

Mengenal PPPoE

Mengenal PPPoE

Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE) adalah protokol jaringan untuk encapsulating PPP frame dalam Ethernet frame. Ternyata tak lama setelah tahun 2000, dalam konteks ledakan dari DSL sebagai solusi untuk paket tunneling melalui koneksi DSL ke ISP 's IP jaringan, dan dari sana ke seluruh internet. Sebuah buku 2005 jaringan mencatat bahwa "Kebanyakan penyedia DSL menggunakan PPPoE, yang menyediakan otentikasi, enkripsi, dan kompresi."  penggunaan Khas PPPoE melibatkan memanfaatkan fasilitas PPP untuk otentikasi pengguna dengan username dan password, didominasi melalui PAP protokol dan kurang sering melalui CHAP.
 

Pada peralatan pelanggan lokal, PPPoE dapat diimplementasikan baik dalam terpadu gerbang perumahan perangkat yang menangani kedua DSL modem dan IP routing yang fungsi atau dalam kasus sederhana modem DSL (tanpa dukungan Routing), PPPoE dapat ditangani di balik itu pada router Ethernet-satunya yang terpisah atau bahkan langsung di komputer pengguna. (Dukungan untuk PPPoE hadir di sebagian besar sistem operasi, mulai dari Windows XP,  GNU / Linux untuk Mac OS X. Baru-baru ini, beberapa GPON berbasis gateway perumahan (bukan-DSL berbasis) juga menggunakan PPPoE, meskipun status PPPoE dalam standar GPON marjinal.
PPPoE dikembangkan oleh UUNET, Redback Networks (sekarang Ericsson) dan RouterWare (sekarang Wind River Systems) dan tersedia sebagai informasi RFC 2516.
Dalam dunia DSL, PPPoE itu umumnya dipahami untuk berjalan di atas ATM (DSL) sebagai transportasi yang mendasari, meskipun tidak ada pembatasan seperti itu tidak ada dalam protokol PPPoE itu sendiri. Skenario penggunaan lain kadang-kadang dibedakan dengan memaku sebagai akhiran transportasi yang mendasari lain. Misalnya, PPPoEoE, ketika transportasi adalah Ethernet sendiri, seperti dalam kasus Metro Ethernet jaringan. (Dalam notasi ini, penggunaan asli dari PPPoE akan dicap PPPoEoA, meskipun tidak harus bingung dengan PPPoA, yang merupakan protokol enkapsulasi yang berbeda.)
PPPoE telah dijelaskan dalam beberapa buku sebagai "lapisan 2,5" protokol, dalam arti sederhana mirip dengan MPLS karena dapat digunakan untuk membedakan yang berbeda IP arus berbagi infrastruktur Ethernet, meskipun kurangnya PPPoE switch membuat keputusan routing berdasarkan PPPoE headers batas penerapan dalam hal itu.

Sumber "wikipedia"

Friday, August 28, 2015

Membuat Repositori Server Debian8

Membuat Repositori Server Debian8

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Bismillahirrohmanirrohim

langsung saja kita ke pembahasan
Repositori
       Repositori perangkat lunak adalah lokasi penyimpanan dari berbagai paket perangkat lunak yang mungkin diambil dan diinstal pada komputer. Banyak penerbit perangkat lunak dan organisasi lain memelihara server di Internet untuk tujuan ini, baik secara gratis atau untuk biaya berlangganan.
      Repositori mungkin hanya untuk program-program tertentu, seperti CPAN untuk bahasa pemrograman Perl, atau untuk seluruh sistem operasi. Operator repositori tersebut biasanya menyediakan sebuah sistem manajemen paket, alat-alat yang dimaksudkan untuk mencari, menginstal dan sebaliknya memanipulasi paket perangkat lunak dari repositori.
       Sebagai contoh, banyak distribusi Linux menggunakan Advanced Packaging Tool yang umumnya ditemukan di distro berbasis Debian, atau yum yang biasa ditemukan di distro berbasis Red Hat. Ada juga beberapa sistem manajemen paket independen, seperti Pacman, digunakan dalam Arch Linux dan equo, ditemukan di Sabayon Linux.
Sebagian besar distribusi Linux mempunyai banyak repositori di seluruh dunia yang cermin repositori utama.

Langkah-langkah membuat repositori
  1. Masuk sebagai root
  2. Pastikan sudah memiliki file ISO Debian yang di butuhkan, dan jangan lupa di tempatkan pada direktori /var/www/html

    Jika belum punya silahkan download file debian ISO terlebih dahulu
  3. Selanjutnya kita install paket-paket yang dibutuhkan
    #apt-get install apache2 dpkg-dev rsync
  4. Kemudian kita buat direktori untuk tempat repo yang akan di buat
    #mkdir /repo#mkdir /media/dvd1
    #mkdir /media/dvd2
    #mkdir /media/dvd3
    #mkdir -p /repo/dists/jessie/main/binary-amd64/
    #mkdir -p /repo/dists/jessie/main/source
    #mkdir -p /repo/jessie/main/source
  5. Selanjutnya kita mount file ISO nya
    #mount -o loop debian-8.1.0-amd64-DVD-1.iso /media/dvd1

    #mount -o loop debian-8.1.0-amd64-DVD-2.iso /media/dvd2
    #mount -o loop debian-8.1.0-amd64-DVD-3.iso /media/dvd3
  6. Selanjutnya me-rsyn kan semua dvd dengan perintah
    #rsync -avH /media/dvd1/pool/ /repo/pool/
         
    proses ini memakan waktu cukup lama
            
    tunggu sampai proses selesai (A-Z)

    #rysnc -avH /media/dvd2/pool/ /repo/pool/
    #rysnc -avH /media/dvd3/pool/ /repo/pool/
  7. Setelah itu lanjutkan dengan mendeteksi dan mendaftarkan seluruh paket yang ada dengan perintah
    - masuk direktori repo/
      #cd /repo/


    #dpkg-scanpackages . /dev/null | gzip -9c > Packages.gz
        

             
    #dpkg-scansources . /dev/null | gzip -9c > Sources.gz
  8. Selanjutnya kita link repo ke /var/www/html dengan nama debian dengan perintah
    #ln -s /repo/ /var/www/html/debian
  9. Selanjutnya edit file /etc/apt/sources.list pada client atau pada server itu sendiri dengan perintah seperti dibawah ini
    #nano /etc/apt/source.list
  10. Kemudian kita update
    #apt-get update

    Sharing :
    pembuatan repositori ini memakan waktu yang cukup lama, hal tersebut berhubungan dengan spesifikasi server yang kita pakai

    <Terima_Kasih>
    <Semoga_Bermanfaat>

Thursday, August 27, 2015

Setting NTP Client

Setting NTP Client

Cara setting NTP atau waktu bisa juga di client caranya :

1. Buka pengaturan waktu


2. Lali kita  klik Internet Time lalu Change Settings


 3. Masukkan IP Server lalu Update now


Selnjutnya klik ok

 
Blogger Templates